Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Peristiwa Olahraga Paling Luar Biasa

Dalam even olahraga pasti ada yang namanya sebuah drama/cerita/peristiwa, ada yang peristiwa haru, senang, dan kontroversial, berikut Sederet Info-Info akan memberikan sedikit tentang 5 Peristiwa Olahraga Paling Luar Biasa...

1. Gol “Tangan Tuhan” Diego Maradona

  Pada pertandingan Argentina melawan Inggris di Piala Dunia 1986 di Meksiko, gol kontroversi Diego Maradona yang dijuluki “Tangan Tuhan”, menentukan kemenangan negaranya. Pada Piala Dunia di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final. Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton. Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk. Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan “tangan Tuhan”. Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005. Total Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia 1986.


2. Mike Tyson menggigit telinga Evander Holyfield


Tyson dan Holyfield bertarung pada 28 Juni 1997. Acara yang paling kontroversial dalam olahraga modern, dimana pertarungan harus dihentikan pada akhir babak ketiga. Hal ini dikarenakan Tyson menggigit kedua telinga Holyfied yang mengakibatkan Tyson didiskualifikasi. Pertama kali Tyson menggigit telinga Holyfied, pertandingan dihentikan tapi kemudian kemudian dilanjutkan kembali. Namun setelah pertandingan dilanjutkan kembali, Tyson melakukannya lagi yang mengakibatkan Tyson mendapat didiskualifikasi dan Holyfield dinyatakan memenangkan pertandingan. Satu gigitan cukup parah, yang membuat  sepotong telinga kanan Holyfield, ditemukan di lantai ring setelahusai pertandingan.


3. Jesse Owens mematahkan Mitos Arya. 

 
Adolf Hitler menggunakan olah raga untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Nazi Jerman bangkit kembali. Dia dan pejabat pemerintah lainnya memiliki harapan tinggi pada atlet Jerman dengan mendominasi kemenangan dalam permainan. Sementara itu, propaganda Nazi dipromosikan dengan konsep “keunggulan ras Arya” dan digambarkan etnis Afrika sebagai inferior. Pada saat itulah, Owens mengejutkan banyak pihak dengan memenangkan empat medali emas – masing-masing dalam 100 meter, 200 meter, lompat jauh, dan 4 × 100 meter tim relay.


4. Kekalahan Tim Hoki Soviet atas USA,1980. 

“Miracle on Ice” adalah nama populer di Amerika untuk pertandingan hoki es selama tahun 1980 pada Olimpiade Musim Dingin di Lake Placid, New York, pada hari Jumat, 22 Februari. Tim Amerika Serikat, terdiri dari pemain amatir dari perguruan tinggi yang dipimpin oleh pelatih Herb Brooks, mengalahkan tim Soviet, yang telah memenangkan hampir setiap kejuaraan dunia dan turnamen Olimpiade sejak 1954. Sebenarnya kemenangan ini, lebih mencerminkan pertarungan sesungguhnya diantara kedua negara di masa panas-panasnya perang dingin antara kedua blok.

Tim USA kemudian memenangkan medali emas dengan memenangkan pertandingan terakhirnya di Finlandia. Uni Soviet mengambil medali perak dengan mengalahkan Swedia dalam permainan akhir. Pada tahun 1999, Sports Illustrated menggambarkan “Miracle on Ice” sebagai Moment Olahraga teratas abad ke-20. Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-100 pada tahun 2008, International Ice Hockey Federation (IIHF) memilih “Miracle on Ice” sebagai sejarah nomor satu abad internasional hoki es.


5. Point injuri time Michael Jordan. 

Michael Jordan sering disebut sebagai pemain terbaik liga bola basket NBA. Dia mendapatkan 5 kali NBA MVP dan 6 kali NBA MVP final. Michael Jordan bermain dipermainan terakhirnya dengan Bulls di Game 6  Final NBA 1998 di Delta Center. Chicago Bulls memimpin seri 3-2, tetapi tertinggal game 86-85 dengan 10 detik tersisa. Jordan mulai menggiring bola ke kanan, kemudian menyeberang ke kiri. Jordan kemudian melepaskan tembakan di detik-detik terakhir pertandingan.