7 Pesepakbola Muslim Eropa Yang Berpuasa
Bulan Ramadan telah tiba. Di bulan suci ini, umat Islam di seluruh penjuru dunia diwajibkan untuk melaksanakan rukun Islam keempat, yakni menjalankan ibadah puasa.
Tak terkecuali bagi para pemain muslim yang berlaga di kancah Eropa. Beberapa di antara mereka berpegang teguh menjalankan keyakinannya, tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Beruntung, Ramadan kali ini tiba saat musim baru belum bergulir. Namun, para pemain tetap harus mengeluarkan energi ekstra karena tim tetap berlatih dan ada beberapa laga pramusim. Hebatnya, mereka tetap bisa menjalankan perintah Allah SWT yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 183 ini.
Kini, liga-liga besar Eropa memang banyak dihuni pemain muslim. Ambil contoh di Premier League. Pada 1992, hanya ada satu pemain muslim, yakni gelandang Tottenham Hotspur, Nayim. Menurut BBC, saat ini ada 40 pemain muslim yang berkarier di kasta teratas Liga Inggris.
Berikut pemain Muslim yang tetap menjalankan puasa saat Ramadan:
Tak terkecuali bagi para pemain muslim yang berlaga di kancah Eropa. Beberapa di antara mereka berpegang teguh menjalankan keyakinannya, tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Beruntung, Ramadan kali ini tiba saat musim baru belum bergulir. Namun, para pemain tetap harus mengeluarkan energi ekstra karena tim tetap berlatih dan ada beberapa laga pramusim. Hebatnya, mereka tetap bisa menjalankan perintah Allah SWT yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 183 ini.
Kini, liga-liga besar Eropa memang banyak dihuni pemain muslim. Ambil contoh di Premier League. Pada 1992, hanya ada satu pemain muslim, yakni gelandang Tottenham Hotspur, Nayim. Menurut BBC, saat ini ada 40 pemain muslim yang berkarier di kasta teratas Liga Inggris.
Berikut pemain Muslim yang tetap menjalankan puasa saat Ramadan:
1. Demba Ba (Chelsea)
Pemain yang identik dengan selebrasi gol sujud syukur ini terkenal sebagai muslim yang taat. Striker Chelsea ini tetap menjalankan ibadah puasa setiap Ramadan. Tak peduli meskipun manajer melarangnya.
"Setiap saya mendengar manajer tak senang saya berpuasa, saya berkata: 'Dengar. Saya akan tetap berpuasa. Jika penampilan saya tetap bagus, saya akan terus bermain. Jika saya tampil buruk, maka Anda bisa mencadangkan saya," ungkap Ba seperti dilansir BBC.
2. Frederic Kanoute (Beijing Guoan)
Eks striker Sevilla, Frederic Kanoute sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa di tengah padatnya kompetisi. Pemain 35 tahun ini yakin berpuasa bukan melemahkan, justru bisa menguatkan.
"Secara pribadi, menjalankan tuntunan agama membantu saya dalam bersepakbola. Dan sepakbola juga ikut membantu untuk tetap sehat dan menguatkan saya. Tak ada konflik karena orang yang tahu tentang Islam, mereka tahu bahwa ibadah puasa itu malah menguatkan mereka yang menjalaninya, dan tidak malah melemahkan umat Muslim," kata Kanoute.
Jelang Ramadan kali ini, Kanoute sudah mulai memperbanyak amal ibadah. Dia secara spontan mengungkapkan niat untuk membantu seorang muslim penyandang cacat di Inggris menjalankan ibadah puasa. Orang itu adalah Imraan Adam. Pria 26 tahun tersebut diketahui menderita penyakit lumpuh otak yang membuatnya hanya bisa menghabiskan hari-hari di atas kursi roda.
3. Abou Diaby (Arsenal)
Keyakinan teguh juga dipegang oleh Abou Diaby. Gelandang 27 tahun ini tetap menjalankan ibadah puasa. Pada awalnya Arsenal melarangnya, namun dia meyakinkan klub bisa menjalankan rukun Islam keempat ini.
"Arsenal lebih senang saya tidak berpuasa. Namun, mereka mengerti ini adalah momen yang spesial bagi saya, dan mereka mencoba untuk mengakomodasi hal-hal agar membuat saya lebih baik," kata Diaby seperti dilansir BBC.
4. Ishak Belfodil (Inter Milan)
Pemain yang baru saja bergabung dengan Inter Milan ini tergolong muslim yang taat. Eks pemain Parma ini sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa pada saat kompetisi berlangsung.
Demikian halnya dengan Ramadan kali ini. Pemain timnas Prancis U-20 ini akan tetap menjalankan ibadah puasa. Menurut Corriere dello Sport, Belfodil berpuasa dimulai pada Selasa, 9 Juli 2013 hingga 7 Agustus mendatang.
"Ini akan sedikit masalah bagi tim dokter Inter, namun mereka akan mengelola hal ini dengan maksimal," tulis Corriere dello Sport.
5. Eric Abidal (AS Monaco)
Sejak menjadi mualaf mengikuti keyakinan istrinya, Hayet Kebir, Abidal senantiasa berusaha menjadi muslim yang taat. Pemain yang baru saja meneken kontrak dengan AS Monaco ini senantiasa membaca Al-Quran sebelum bertanding.
"Saya menganut Islam dengan keyakinan penuh," tegas ayah dari dua anak ini.
Pada saat membela Barcelona, Abidal tetap menjalankan ibadah puasa. Hal ini sempat ditentang oleh pelatih Barcelona saat itu, Pep Guardiola. Namun, dia tetap memegang teguh keyakinannya.
6. Nicolas Anelka (West Bromwich Albion)
Pria yang memiliki nama muslim Abdel-Salam Bilal Anelka ini tergolong muslim yang taat. Di bulan Ramadan, Anelka senantiasa menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
"Sebenarnya berpuasa bukanlah hal yang sulit untuk dijalankan. Saya berlatih dan bertanding ketika berpuasa," kata Anelka pada FourFourTwo beberapa waktu lalu.
7. Sulley Ali Muntari (AC Milan)
Pemain lain yang tak pernah lupa menjalankan ibadah puasa adalah gelandang AC Milan, Sulley Ali Muntari. Bahkan, saat masih membela Inter Milan, gelandang asal Ghana ini sempat berkonflik dengan pelatih Jose Mourinho karena menjalankan puasa saat bertanding.
Saat Inter ditahan imbang Bari 1-1 pada Agustus 2009, Muntari ditarik keluar karena terlihat kelelahan. Mourinho menilai Ramadan tidak datang di saat yang tepat.
“Dalam cuaca panas seperti ini, dia seharusnya tidak berpuasa. Ramadan tak datang di waktu yang tepat, terutama bagi para pemain yang tetap harus bermain," kata Mourinho.
Pernyataan Mou ini sempat mendapat kritikan dari ormas Islam Italia. Namun, pada akhirnya beberapa pihak menyatakan Mou tidak bermaksud menyerang. Sang pelatih hanya perlu lebih bijaksana dalam menghadapi kenyataan bahwa stamina pemain bisa berkurang karena tak minum dan makan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Posting Komentar untuk "7 Pesepakbola Muslim Eropa Yang Berpuasa"
- Berbicaralah yang baik